Skip to main content

[Chain Review] Cinder




Judul: Cinder (The Lunar Chronicle #1)
Penulis: Marissa Meyer
Penerjemah: Yudith Listiandri
Penerbit: Spring
Tahun cetakan: 2016
Tebal: 383 halaman
ISBN: 106027150548

Cinderella Cyborg

Cinder mungkin dikenal sebagai mekanik terbaik di New Beijing, tapi tidak banyak yang mengetahui sosok aslinya: gadis enam belas tahun yang tubuhnya terdiri dari 36% logam. Seorang cyborg.

Keberadaan cyborg di New Beijing masihlah sulit diterima oleh kalangan luas, karena itu banyak orang yang tidak suka melihat Cinder. Tentu saja, kehidupan Cinder tidak lebih baik karena dijadikan semacam budak oleh ibu dan saudari angkat yang tidak menyukainya. Untungnya, salah satu saudari angkatnya, Peony, masih mau bicara dengannya meski diam-diam karena takut diketahui ibunya. Impian utama Cinder adalah membawa Peony dan Iko, android cerewet teman setianya, pergi dari jangkauan ibu angkatnya.

Sampai Pangeran Kai datang ke stannya dan meminta--kalau bukan memaksa Cinder--untuk datang ke pesta dansa sebagai tamu istimewanya.

Kai berdeham. Berdiri lebih tegak. "Kurasa kau akan pergi ke pesta dansa?"
"A-aku tidak tahu. Maksudku, tidak. Tidak, aku minta maaf. Aku tidak akan datang ke pesta dansa."
Kai mundur, bingung. "Oh. Yah... tapi... mungkin kau akan berubah pikiran? Karena aku adalah, kau tahu."
"Sang Pangeran."
"Bukan bermaksud sombong," katanya cepat. "Hanya fakta."

Desakan dari Pangeran, dan disusul dengan penyakit Letumosis yang menjangkit Peony, membuat Cinder terikat dengan istana dan segala polemik yang sedang menghadangnya, terutama kedatangan Ratu Bulan Levana ke Bumi. Dan kemunculan ratu penguasa koloni Bulan yang ditakuti manusia bumi ini membuat Cinder mendapatkan fakta mengejutkan tentang masa lalunya yang selama ini ditutupi.

Ketika Cinderella dan Sailor Moon Bertemu

Dari judulnya, sudah bisa ditebak bahwa Cinder adalah sebuah penceritaan ulang dari dongeng Cinderella. Sesungguhnya, hal pertama yang menarik minat saya pada seri ini adalah konsep Cinderella sebagai cyborg dan mekanik. Jarang sekali saya melihat tokoh utama perempuan suatu novel memiliki pekerjaan yang bisa dibilang termasuk sektor maskulin.

Tapi kemudian, saat membaca saya terkesima ketika mengetahui bahwa di dalamnya juga memuat mengenai manusia-manusia yang berkoloni di Bulan dan memiliki kemampuan sihir. Serta ketertarikan Pangeran Kai, sang Pangeran Bumi dari Persemakmuran Timur terhadap putri Bulan yang konon menghilang.

Kayaknya familiar, ya?


Anak generasi 90an pasti familiar banget sama Sailor Moon--dan Tuxedo Bertopeng yang sempat jadi imej husbando lelaki ideal. Putri kerajaan bulan yang bereinkarnasi menjadi gadis SMP biasa yang cenderung bodoh dan akhirnya jatuh cinta lagi pada Pangeran Bumi Endymion yang bereinkarnasi menjadi cowok ganteng idaman setiap wanita Mamoru Chiba. Begitu dicek, ternyata eh ternyata, Marissa Meyer juga konon terinspirasi oleh Sailor Moon saat mengerjakan Cinder. Jadi, wajar saja kalau imej pertama Kai di pikiran saya langsung seperti ini:

Pangeran Endymion Kai

Tapi bukannya ceritanya jadi bisa ditebak mentang-mentang sudah ketahuan asal inspirasinya. Marissa Meyer terbukti memiliki keahlian dalam mengolah ulang suatu cerita yang sudah sangat dikenal dan memutarnya sedemikian rupa hingga kisah tersebut tetap menarik untuk kembali disimak.

Dongeng Rasa Pemberdayaan Minoritas

Hal lain yang sangat membuat saya tertarik pada buku ini, selain mengenai penceritaan ulang Cinderella yang jadi montir badass, adalah penggunaan setting yang bisa dibilang tidak biasa dalam novel-novel Young Adult buatan Amerika Serikat pada umumnya. Jika setiap membaca novel fantasi YA buatan penulis Amrik seringkali memiliki setting, ya di Amrik, Cinder mengambil setting di Beijing masa depan. Asia! Setting yang saya rasa sangat jarang disentuh oleh novel fantasi.

Selain itu, dikisahkan Cinder sendiri, selain seorang cyborg yang masih jarang ditemukan di masanya, sepertinya juga merupakan keturunan ras campur karena rambut dan kulitnya berwarna coklat, tidak seperti orang Asia pada umumnya yang berambut hitam dan berkulit kuning. Cinder pun seorang minoritas. Di bayangan saya, Cinder kurang lebih seperti yang digambarkan di sini:

Source: zoeykeys devianart

Karena itu tidak ada yang mau mendekatinya, bukan hanya karena dia seorang anak angkat seperti kisah aslinya, tapi juga karena dia begitu berbeda. Marisa Meyer menggunakan "potensi" Cinderella untuk menjelaskan derita menjadi seorang minoritas dengan cukup baik dalam kisah ini, terutama mengenai adanya regulasi cyborg.

"Melepaskan tangan palsu barunya, Cinder menutupi telinganya dan mengubur wajah ke lututnya. Regulasi. Semua cyborg itu. Begitu banyak orang yakin bahwa hal itu adalah hal yang benar. Bahwa lebih baik mereka [yang dijadikan kelinci percobaan] daripada manusia. Sekali menjadi proyek ilmiah, selamanya akan selalu menjadi proyek ilmiah."

Selain itu, karakter dalam novel ini semuanya menggemaskan, terutama Peony yang seperti gadis remaja puber pada umumnya dan Iko si robot yang punya kepribadian layaknya manusia. Tokoh antagonisnya pun tidak mutlak antagonis, tapi juga diperlihatkan sisi kemanusian mereka masing-masing, seperti ibu angkat Cinder yang tetap menangis saat mendengar berita duka, atau dokter Erland yang, ehm, sedikit cabul. Pangeran Kai pun sangat menarik karakternya karena bermulut sarkas dan mudah ngambek layaknya remaja, tapi di sisi lain juga tangguh dalam menghadapi tugas mendadaknya sebagai Raja. Keunikan dan kelucuan karakter-karakter ini membuat pengalaman membaca Cinder begitu menyenangkan.

Giveaway time!

Akan ada satu paket buku menarik dari Penerbit Spring bagi satu orang yang beruntung! Caranya gampang, cukup kumpulkan potongan puzzle yang tersebar di lima blog peserta chain review ini, susun, lalu setorkan hasil utuhnya melalui instagram dengan memberi mention pada @penerbitspring sebelum tanggal 28 Juli 2016.

Ini kepingan puzzle dari saya~




Chain review ini akan diadakan dalam periode 28 Juni - 24 Juli secara acak di lima blog terpisah. Setiap blog tidak akan mengumumkan kapan mereka akan memberikan puzzle potongan mereka, jadi periksa dengan rajin kelima blog di bawah ini!


Selamat berburu!

Comments

  1. Selalu suka review loe yu :D keren :D

    Gue waktu baca belum tahu kalau inspirasinya sailor moon jadi ngga bayangin pangeran kai mirip mamoru.. baru tahu pad mau buat review.. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha. Thank you, Han!

      Gue langsung kena begitu ada omongan tentang Ratu Bulan. wkwk. Apalagi begitu nama Princess Selene (Serenity???) keluar. Terlalu tidak bisa diabaikan. X'D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

[Review] A Little Life

Judul: A Little Life Penulis: Hanya Yanagihara Penerbit: Doubleday Tahun cetakan: 2015 Jenis: ebook Tebal: 669 halaman ISBN: 9780385539265 PERHATIAN: Buku ini memiliki beberapa trigger yang mungkin akan dapat memengaruhi kondisi mental pembaca yang pernah/sedang mengalami isu-isu sensitif--perkosaan, penganiayaan fisik dan seksual, kekerasan pada anak, kecanduan obat-obatan, penyakit kejiwaan serta kecenderungan bunuh diri. Jika memiliki salah satu dari trigger yang disebutkan, disarankan untuk tidak membaca buku ini atau membaca dengan pantauan orang sekitar.

[Review] Majapahit : Sandyakala Rajasawangsa

Judul : Majapahit: Sandyakala Rajasawangsa (Majapahit #1) Penulis : Langit Kresna Hariadi Penerbit : Bentang Pustaka Tahun cetakan : 2012 Jenis : Paperback ISBN : 9786028811811 Rating : 3,5/5 Saya sangat menyukai seri Gajah Mada dari Pak LKH, tapi sewaktu saya berniat mengoleksinya, bersama seri Candi Murca, buku-bukunya kebanyakan sudah tidak beredar lagi. Sewaktu ingin tanya-tanya ke bapak penulisnya langsung tentang kedua seri tersebut, saya menemukan kalau LKH ternyata menerbitkan seri terbarunya, Majapahit. Karena saya suka Gajah Mada, sang mahapatih Majapahit itu, maka saya juga jadi berminat pada seri baru ini karena penasaran kisah apa yang akan diusung olehnya, mengingat sepertinya kondisi kerajaan Majapahit sudah cukup banyak terkaver dalam seri Gajah Mada. Jadi, dimulai dari manakah kisah kerajaan terbesar Indonesia ini?

[Review] A Room of One's Own

Judul: A Room of One's Own Penulis: Virginia Woolf Penerbit: Harcourt Tahun cetakan: 1989 Jenis: Paperback ISBN: 9780156787338