Selamat ulang tahun BBI!
Bebi tahun ini berusia 4 tahun, lagi imut-imutnya dan lagi nakal-nakalnya. Tapi karena nakalnya Bebi lucu, jadinya nggak pernah bikin sebel. Semoga Bebi bisa stay cute ke depannya~ X))
Nggak terasa sudah sekitar satu setengah tahun saya jadi anggota Blogger Buku Indonesia. Saya sudah dengar mengenai keberadaan para blogger buku sejak tahun 2011, sejak awal terbentuk. Tapi saya masih biasa aja. Saya pembaca buku, ya, tapi bukan reviewer. Tahun 2011 itu juga untuk pertama kalinya saya bergabung dengan Goodreads, jadi saya pikir, "Sudah ada Goodreads, ngapain punya blog buku lagi?"
Lalu datang masalah akuisisi Goodreads dengan Amazon yang menimbulkan banyak, err, polemik di kalangan goodreaders, terutama soal apakah goodreads akan menjadi tempat yang censor-free untuk para reviewer. Saat itu saya sadar kalau ada baiknya saya punya tempat sendiri, sebuah blog dimana saya memiliki otoritas untuk menentukan isinya tanpa perlu takut ancaman blacklist dari suatu pihak. Maka akhirnya beberapa review saya pindahkan ke sini secara mutlak, walau tetap, waktu itu bergabung dengan BBI belum jadi tujuan saya.
Sampai saya bertemu dengan teman goodreaders yang juga anggota BBI. Mide dan Aul yang memperkenalkan BBI ke saya dan memberi tahu syarat bergabungnya. Akhirnya, pada Agustus 2013, saya mendaftarkan diri menjadi anggota BBI.
Ternyata yaa BBI dapat membuka mata saya lebih lebaaaar!
Pertama, saya ini awalnya tipe orang yang nggak tau harus beli buku di mana selain di toko buku besar. Begitu ketemu Bebi dan teman-teman yang lain, astagaaaa timbunan saya bertambah drastis! *hiks* Ternyata banyaaak yang jualan buku online dan harganya jauh lebih murah daripada yang di toko. Ada banyak teman BBI yang jualan buku dan banyak yang kasih tahu saya tempat-tempat mendapatkan buku, dari buku populer sampai buku langka.
BBI juga mengajarkan pada saya bagaimana cara mendapatkan buku-buku yang saya incar tanpa mengeluarkan uang. Ada giveaway dari anggota lain, kerjasama dengan penerbit, dan buku buntelan yang kerap dibagi-bagikan di kalangan internal BBI. Macam-macam cara menambah timbunan! #eh
Terus BBI juga punya banyak informasi terkait dunia perbukuan. Anggota-anggotanya berwawasan luas soal dunia perbukuan Indonesia. Ada juga yang bekerja di penerbit dan penulis-penulis kece. Bukan cuma perbukuan, tapi juga banyak dunia profesional lainnya. Tiba-tiba saya dikelilingi teman-teman keren yang sebelumnya cuma bisa saya temui di angan-angan. Jadi, kalau saya perlu riset buat nulis novel, tinggal cari tuh, anak BBI mana yang jago masalah yang saya nggak paham? Terus SKSD deh mentang-mentang sesama anak BBI. ;)
Dan tahun ini saya resmi tergabung di kepengurusan BBI 2015 sebagai staf divisi Riset. Masuk lagi ke lingkaran BBI lebih dalam, bicara sama sesepuh-sesepuh organisasi dan teman-teman yang lain. Walau tahun ini saya sibuk sama skripsi--yang terus dipinggirkan--dan masalah novel serta kerjaan volunteer lain, tapi saya akan berusaha menjalankan tugas saya sebagai anggota divisi Riset BBI! Oush!
Cita-cita saya di BBI ke depannya.... SAYA MAU IKUT NGUMPUL!! Selama setahun ini saya belum sempat ikut kopi darat sama teman-teman di Jabodetabek, pasti adaaa aja alasannya. Begitu sempat, nggak punya duit. ;___; Yah, pokoknya saya bertekad untuk ikut ngumpul begitu ada acara kumpul-kumpul lagi. Semangat dirikuu!
Intinya, Bebi sudah membawa banyak perubahan bagi saya, baik dalam hal timbunan (lirik-lirik lemari) atau wawasan secara umum. Nggak pernah nyesel gabung BBI. Keep inspiring, Bebi! Long live, BBI!
Dikau ikut acara ultah bbi yg tgl 25 gak, yu?
ReplyDeleteikut ya :D
ReplyDelete