Judul : Aristotle and Dante Discover The Secrets of The Universe
Penulis : Benjamin Alire Saenz
Penerbit : Simon & Schuster Books For Young Readers
Tahun cetakan : 2012
Jenis : ebook
ISBN : 9781442408944
Rating : 5/5
The Different Rules of Summer
Jika saya disuruh memilih satu buku terbaik yang saya baca di tahun ini, saya akan tanpa ragu menunjuk buku ini, Aristotle and Dante Discover The Secrets of The Universe. Saya sempat beberapa saat menelantarkan buku ini karena timeline goodreads saya yang begitu penuh hype tentang buku ini (teman yang membacanya semuanya memberi 5 bintang). Saya bukan penyuka sesuatu yang sedang hip, terutama karena hype sering sekali mislead saya ke sesuatu yang akhirnya saya nggak suka. Jadi biasanya saya biarkan hype itu mereda selama tiga-empat bulan, baru saya akan mulai mencari review dan kemudian membacanya. Hal tersebut juga saya lakukan untuk novel ini. Dan ternyata segala hype dan penghargaan yang diberikan pada buku ini--Stonewall Book Award, Printz Honor, Lambda Literary Award, dan YALSA Best Fiction for Young Adult--sangat well-deserved.
Sparrows Falling From The Sky
Novel ini berkisah tentang Ari Mendoza--dengan nama lengkap Angel Aristotle Mendoza--seorang anak laki-laki berumur 15 tahun yang merasa dirinya berbeda dari orang lain. Ia merasa sebagian besar anak laki-laki adalah spesies bodoh yang hanya mengerti dada perempuan, seks, olahraga, dan kekerasan. Ari membenci dirinya sendiri karena dia laki-laki namun merasa gendernya sendiri sebagai spesies bodoh. Ia tidak memiliki teman--karena semua teman sekolahnya ia anggap bodoh--sampai ia bertemu dengan Dante di kolam renang. Dua anak dengan nama filsuf yang mempunyai pandangan berbeda tentang dunia.
Dante, bagi Ari, tidaklah seperti anak laki-laki kebanyakan. Lahir sebagai anak tunggal dengan ayah yang bekerja sebagai dosen english literature dan ibunya seorang psikolog membuat Dante tumbuh besar dengan hobi yang tidak terlalu maskulin seperti remaja laki-laki lain. Dia hobi membaca buku sastra dan puisi, dia mempunyai daftar kosakata yang keren, dia jago menggambar, dan juga punya semacam kebencian khusus terhadap sepatu. Ari merasa kehidupan keluarga Dante yang penuh kasih sayang sangat berbeda dengan kehidupan keluarganya. Meskipun keluarganya sangat menyayanginya, tapi tetap ada banyak hal yang menjadi misteri bagi Ari--terutama mengenai ayahnya yang menjadi pendiam semenjak kepulangannya dari perang Vietnam, serta alasan mengapa keluarganya tidak pernah mau menyinggung mengenai eksistensi Bernardo, anak tengah keluarga Mendoza yang kini tengah mendekam di penjara.
Dari pertemuan rutin di kolam renang, Ari dan Dante menjalin persahabatan mereka selama musim panas--dan kemudian melampauinya hingga musim-musim lainnya. Dan selama musim panas, mereka berusaha mencari makna atas arti eksistensi mereka di dunia ini, arti keluarga, serta arti dari persahabatan unik mereka sendiri.
Remember The Rain
Saya belum pernah membaca sebuah novel lirikal--bahkan saya baru pertama kali tahu ada yang namanya sastra lirikal--karena itu saya agak segan ketika membaca blurb yang mengatakan bahwa novel ini adalah novel lirikal. Tapi ternyata justru bentuk lirikal lah yang membuat novel ini istimewa dan begitu indah. Dan ya, novel ini sangat, sangat, sangat indah. Novel terindah yang pernah saya baca, yang membuat saya tenggelam dalam lautan emosi (tsaaaah) hingga merasa nggak sanggup untuk mereview buku ini dengan baik.
Dan memang bahkan sampai sekarang saya belum merasa mampu membuat review yang mampu mewakili kecemerlangan buku ini. Saya awalnya heran kenapa semua teman saya yang memberikan rating 5 bintang di goodreads tidak ada yang memberikan review tentang buku ini kecuali sepenggal kalimat-kalimat favorit mereka dari buku ini atau sebuah review yang hanya berupa pujian--atau fangirling--atas buku ini. Sekarang saya bisa memahami alasan mereka, tapi demi kebaikan buku ini, saya akan mencoba memberikan review alakadarnya, yang mungkin tidak akan mampu memberitahukan bahkan 20% dari keindahan buku ini.
Tema umum yang diangkat oleh novel ini mungkin sudah banyak diulas oleh novel lain, semisal The Perks of Being a Wallflower atau Will Grayson, will grayson, yaitu tentang pergulatan hidup dan pemikiran remaja, serta persahabatan. Tapi yang membuat novel ini istimewa--selain karena gaya lirikalnya--adalah karena Benjamin Alire Saenz menambahkan unsur keluarga dalam kisahnya, satu hal yang jarang saya temukan dibahas secara dalam oleh novel bertema coming-of-age lainnya. Dalam novel ini peran keluarga justru ditonjolkan, alih-alih peran peers dan sekolah. Dan alih-alih datang dari keluarga yang disfungsional, baik Ari dan Dante datang dari keluarga yang penuh kasih namun tetap dengan kekurangan mereka masing-masing, sebuah keluarga yang berusaha untuk menjadi yang terbaik bagi anak-anaknya. Dari buku ini kita dapat melihat dua pasang orangtua yang begitu mencintai anak-anaknya, bahkan meskipun sudut pandang hanya menggunakan sudut pandang Ari seorang.
Satu hal yang paling membuat saya salut adalah karena Ben Saenz mampu dengan apik menangkap pemikiran dan kebingungan remaja, lalu menuliskannya dengan tepat ke dalam cerita. Pemikiran-pemikiran Ari, serta dialog penuh makna tersiratnya dengan Dante seringkali membuat hati saya terasa dikruwes-kruwes. Membaca buku ini membuat saya kembali merasakan kesedihan dan kemarahan remaja saya beberapa tahun lalu, karena itu begitu selesai membaca saya tidak bisa langsung mereview-nya seperti yang biasa saya lakukan. I need time to calm down from all of my long-buried emotions, and that's how good this story for me.
All The Secrets of The Universe
Bagi saya, Aristotle and Dante ini adalah novel coming-of-age terbaik yang pernah saya baca. Beberapa orang mungkin akan mundur ketika melihat tag glbt-lit untuk novel ini, tapi sebenarnya masalah glbt-nya justru tidak terlalu dibahas. Dan saya lebih setuju dengan blurb yang ada goodreads, bahwa buku ini adalah sebuah novel lirikal tentang keluarga dan persahabatan, juga tentang pergulatan pemikiran anak remaja yang tengah berusaha mengerti dunianya, dengan akhir yang manis dan konklusi yang heartwarming.
Sebuah kesan pertama yang luar biasa dengan Benjamin Alire Saenz. Setelah ini saya mau membaca novel-novelnya yang lain--dan juga saya akan membeli buku fisik novel ini, supaya bisa dibuka-buka dengan mudah setiap saya butuh inspirasi.
"All this time I had been trying to figure out the secrets of the universe, the secrets of my own body, my own heart."
Sparrows Falling From The Sky
Novel ini berkisah tentang Ari Mendoza--dengan nama lengkap Angel Aristotle Mendoza--seorang anak laki-laki berumur 15 tahun yang merasa dirinya berbeda dari orang lain. Ia merasa sebagian besar anak laki-laki adalah spesies bodoh yang hanya mengerti dada perempuan, seks, olahraga, dan kekerasan. Ari membenci dirinya sendiri karena dia laki-laki namun merasa gendernya sendiri sebagai spesies bodoh. Ia tidak memiliki teman--karena semua teman sekolahnya ia anggap bodoh--sampai ia bertemu dengan Dante di kolam renang. Dua anak dengan nama filsuf yang mempunyai pandangan berbeda tentang dunia.
Dante, bagi Ari, tidaklah seperti anak laki-laki kebanyakan. Lahir sebagai anak tunggal dengan ayah yang bekerja sebagai dosen english literature dan ibunya seorang psikolog membuat Dante tumbuh besar dengan hobi yang tidak terlalu maskulin seperti remaja laki-laki lain. Dia hobi membaca buku sastra dan puisi, dia mempunyai daftar kosakata yang keren, dia jago menggambar, dan juga punya semacam kebencian khusus terhadap sepatu. Ari merasa kehidupan keluarga Dante yang penuh kasih sayang sangat berbeda dengan kehidupan keluarganya. Meskipun keluarganya sangat menyayanginya, tapi tetap ada banyak hal yang menjadi misteri bagi Ari--terutama mengenai ayahnya yang menjadi pendiam semenjak kepulangannya dari perang Vietnam, serta alasan mengapa keluarganya tidak pernah mau menyinggung mengenai eksistensi Bernardo, anak tengah keluarga Mendoza yang kini tengah mendekam di penjara.
Dari pertemuan rutin di kolam renang, Ari dan Dante menjalin persahabatan mereka selama musim panas--dan kemudian melampauinya hingga musim-musim lainnya. Dan selama musim panas, mereka berusaha mencari makna atas arti eksistensi mereka di dunia ini, arti keluarga, serta arti dari persahabatan unik mereka sendiri.
Remember The Rain
Saya belum pernah membaca sebuah novel lirikal--bahkan saya baru pertama kali tahu ada yang namanya sastra lirikal--karena itu saya agak segan ketika membaca blurb yang mengatakan bahwa novel ini adalah novel lirikal. Tapi ternyata justru bentuk lirikal lah yang membuat novel ini istimewa dan begitu indah. Dan ya, novel ini sangat, sangat, sangat indah. Novel terindah yang pernah saya baca, yang membuat saya tenggelam dalam lautan emosi (tsaaaah) hingga merasa nggak sanggup untuk mereview buku ini dengan baik.
Dan memang bahkan sampai sekarang saya belum merasa mampu membuat review yang mampu mewakili kecemerlangan buku ini. Saya awalnya heran kenapa semua teman saya yang memberikan rating 5 bintang di goodreads tidak ada yang memberikan review tentang buku ini kecuali sepenggal kalimat-kalimat favorit mereka dari buku ini atau sebuah review yang hanya berupa pujian--atau fangirling--atas buku ini. Sekarang saya bisa memahami alasan mereka, tapi demi kebaikan buku ini, saya akan mencoba memberikan review alakadarnya, yang mungkin tidak akan mampu memberitahukan bahkan 20% dari keindahan buku ini.
Tema umum yang diangkat oleh novel ini mungkin sudah banyak diulas oleh novel lain, semisal The Perks of Being a Wallflower atau Will Grayson, will grayson, yaitu tentang pergulatan hidup dan pemikiran remaja, serta persahabatan. Tapi yang membuat novel ini istimewa--selain karena gaya lirikalnya--adalah karena Benjamin Alire Saenz menambahkan unsur keluarga dalam kisahnya, satu hal yang jarang saya temukan dibahas secara dalam oleh novel bertema coming-of-age lainnya. Dalam novel ini peran keluarga justru ditonjolkan, alih-alih peran peers dan sekolah. Dan alih-alih datang dari keluarga yang disfungsional, baik Ari dan Dante datang dari keluarga yang penuh kasih namun tetap dengan kekurangan mereka masing-masing, sebuah keluarga yang berusaha untuk menjadi yang terbaik bagi anak-anaknya. Dari buku ini kita dapat melihat dua pasang orangtua yang begitu mencintai anak-anaknya, bahkan meskipun sudut pandang hanya menggunakan sudut pandang Ari seorang.
Satu hal yang paling membuat saya salut adalah karena Ben Saenz mampu dengan apik menangkap pemikiran dan kebingungan remaja, lalu menuliskannya dengan tepat ke dalam cerita. Pemikiran-pemikiran Ari, serta dialog penuh makna tersiratnya dengan Dante seringkali membuat hati saya terasa dikruwes-kruwes. Membaca buku ini membuat saya kembali merasakan kesedihan dan kemarahan remaja saya beberapa tahun lalu, karena itu begitu selesai membaca saya tidak bisa langsung mereview-nya seperti yang biasa saya lakukan. I need time to calm down from all of my long-buried emotions, and that's how good this story for me.
All The Secrets of The Universe
Bagi saya, Aristotle and Dante ini adalah novel coming-of-age terbaik yang pernah saya baca. Beberapa orang mungkin akan mundur ketika melihat tag glbt-lit untuk novel ini, tapi sebenarnya masalah glbt-nya justru tidak terlalu dibahas. Dan saya lebih setuju dengan blurb yang ada goodreads, bahwa buku ini adalah sebuah novel lirikal tentang keluarga dan persahabatan, juga tentang pergulatan pemikiran anak remaja yang tengah berusaha mengerti dunianya, dengan akhir yang manis dan konklusi yang heartwarming.
Sebuah kesan pertama yang luar biasa dengan Benjamin Alire Saenz. Setelah ini saya mau membaca novel-novelnya yang lain--dan juga saya akan membeli buku fisik novel ini, supaya bisa dibuka-buka dengan mudah setiap saya butuh inspirasi.
"All this time I had been trying to figure out the secrets of the universe, the secrets of my own body, my own heart."
Comments
Post a Comment