Saat baca-baca postingan grup BBI, saya nyasar(?) ke threadnya Bang Tanzil dan tertarik sama event dari Mas @Irwanbajang di blognya. Inti dari event yang bertema proyek mudik ini sebenarnya bertujuan untuk mengisi kembali blog yang sudah lama terlantar dengan memposting rutin selama lima hari berturut-turut mengenai lima buku yang mengubah hidup kita. Walaupun saya nggak ikutan mudik karena blog saya yang ini terhitung masih baru dan aktif, tapi saya tertarik untuk mengikuti proyeknya karena idenya dengan ajaib sesuai dengan apa yang belakangan ini sedang saya angankan untuk tulis di sini. Selain itu ada hadiahnya juga, lho, guys! hehehe.
So let's get this started! Di hari pertama ini, saya mau memperkenalkan satu buku yang mengubah cara pandang saya terhadap dunia (tsaaah). Ini dia bukunya!
Dunia Sophie-nya Jostein Gaarder, yes. Yang saya baca bukan yang edisi ini, sih, tapi edisi... entahlah edisi yang mana, saya nggak bisa menemukannya. Baca buku ini di sekitaran tahun 2009, teman saya beli di kampus dan merekomendasikannya ke saya. Alhasil saya pinjam bukunya dan langsung jatuh cinta ketika membacanya.
Sejak dulu, saya kira yang namanya filsafat itu njelimet dan bisa bikin otak 'melenceng'. hahahaha. iya, saya punya masa-masa konvensional juga, terutama karena terlahir di keluarga besar militer yang kaku dan konvensional. Saat membaca buku ini, yang sarat dengan petualangan--serta pembelajaran--Sophie dan Alberto Knox, saya langsung terperangah dan jatuh cinta seketika sama yang namanya filsafat. Buku ini membuat saya bertanya-tanya tentang apa makna manusia di dunia ini, apa dunia itu, dan terutama mengenai eksistensi segala materi yang kita temui sehari-hari--apakah itu nyata, atau hanya sekumpulan ilusi yang secara mengerikan dimasukkan begitu saja ke dalam kepala kita?
Buku ini juga mencipta titik balik saya dalam dunia kepenulisan. Tadinya saya adalah anak yang bermain dalam ranah fantasi, berambisi untuk bisa membuat novel fantasi Indonesia, dan aduh, sangat close-minded sama yang namanya genre bacaan. Tapi ketika membaca buku ini, saya seolah baru tersadar kalau buku itu beraneka ragam macamnya. haha. tolol banget. Sejak saat itu saya mulai berusaha membuka pikiran saya terhadap banyak jenis buku, terutama klasik dan nonfiksi--walau saya tetap masih menjauhi ranah romens pada awalnya. Buku ini juga membuat genre tulisan saya berubah 180 derajat dari fantasy menjadi surrealism-absurdism--yang masih menjadi genre tulisan saya sampai sekarang.
Saya makin menggilai filsafat sekarang ini, terima kasih pada buku ini. Sekarang saya sedang mempelajari karya Camus yang sarat absurdisme. Sebenarnya ingin sekali baca lagi buku ini untuk mengingat-ingat tokoh-tokoh filsafat yang karyanya wajib saya baca. Tapi sampai sekarang belum-belum sempat beli edisi terbarunya. Semoga suatu saat bisa kesampaian meletakkan buku ini di rak saya.
Terima kasih banyak, Dunia Sophie!
So let's get this started! Di hari pertama ini, saya mau memperkenalkan satu buku yang mengubah cara pandang saya terhadap dunia (tsaaah). Ini dia bukunya!
Dunia Sophie-nya Jostein Gaarder, yes. Yang saya baca bukan yang edisi ini, sih, tapi edisi... entahlah edisi yang mana, saya nggak bisa menemukannya. Baca buku ini di sekitaran tahun 2009, teman saya beli di kampus dan merekomendasikannya ke saya. Alhasil saya pinjam bukunya dan langsung jatuh cinta ketika membacanya.
Sejak dulu, saya kira yang namanya filsafat itu njelimet dan bisa bikin otak 'melenceng'. hahahaha. iya, saya punya masa-masa konvensional juga, terutama karena terlahir di keluarga besar militer yang kaku dan konvensional. Saat membaca buku ini, yang sarat dengan petualangan--serta pembelajaran--Sophie dan Alberto Knox, saya langsung terperangah dan jatuh cinta seketika sama yang namanya filsafat. Buku ini membuat saya bertanya-tanya tentang apa makna manusia di dunia ini, apa dunia itu, dan terutama mengenai eksistensi segala materi yang kita temui sehari-hari--apakah itu nyata, atau hanya sekumpulan ilusi yang secara mengerikan dimasukkan begitu saja ke dalam kepala kita?
Buku ini juga mencipta titik balik saya dalam dunia kepenulisan. Tadinya saya adalah anak yang bermain dalam ranah fantasi, berambisi untuk bisa membuat novel fantasi Indonesia, dan aduh, sangat close-minded sama yang namanya genre bacaan. Tapi ketika membaca buku ini, saya seolah baru tersadar kalau buku itu beraneka ragam macamnya. haha. tolol banget. Sejak saat itu saya mulai berusaha membuka pikiran saya terhadap banyak jenis buku, terutama klasik dan nonfiksi--walau saya tetap masih menjauhi ranah romens pada awalnya. Buku ini juga membuat genre tulisan saya berubah 180 derajat dari fantasy menjadi surrealism-absurdism--yang masih menjadi genre tulisan saya sampai sekarang.
Saya makin menggilai filsafat sekarang ini, terima kasih pada buku ini. Sekarang saya sedang mempelajari karya Camus yang sarat absurdisme. Sebenarnya ingin sekali baca lagi buku ini untuk mengingat-ingat tokoh-tokoh filsafat yang karyanya wajib saya baca. Tapi sampai sekarang belum-belum sempat beli edisi terbarunya. Semoga suatu saat bisa kesampaian meletakkan buku ini di rak saya.
Terima kasih banyak, Dunia Sophie!
Comments
Post a Comment