Hari Jum'aaaat! Rasanya sudah lama banget saya nggak ikut meme-meme karena hectic sama tugas dari senin-jum'at. Hiks. Tapi karena Jum'at ini saya sedang muak dengan yang namanya tugas, jadinya saya menyempatkan diri untuk kembali mengikuti meme. Dan update meme kali ini adalah jatahnya Friday's Recommendation! Terus kebetulan juga Mbak Ren masih hobi tebar-tebar givaway dalam rangka ultah blognya. Long Live, Mbak Ren! *tebar confetti*
Untuk Friday's Recommendation hari ini, berbeda (mungkin) dengan rekomendasi teman-teman pada umumnya yang bermain di ranah fiksi, saya mau merekomendasikan sebuah bacaan nonfiksi. Yep. Nonono, jangan males dulu! Rekomenan saya asik, kok. #halah
For you, Introverts out there, here's my recommendation!
Judul : Quiet : The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking
Penulis : Susan Cain
Sebenarnya saya sudah mereview buku ini di Goodreads, tapi karena singkat banget dan dibuat sebelum saya benar-benar menyelesaikan membaca bukunya, jadi nggak saya rujuk tautan saya di sini. Mungkin suatu saat akan saya selesaikan bacanya dan saya review secara lebih layak di blog ini.
Apa yang sering jadi nasihat orangtua pada anak-anaknya? Bergaul yang rajin, bangun pertemanan yang banyak, jangan mengurung diri di dalam rumah, be active, jangan baca buku terus (khususnya ini salah satu ucapan Mama saya pada saya), dll. Masyarakat mengagungkan budaya extraversi dan selalu menganggap rendah mereka yang pendiam dan senang berkutat pada relasi yang lebih kecil namun intim. Bagi masyarakat, menjadi easy-going dan well-rounded adalah trait yang paling utama dan dikagumi. Saat para orangtua menemukan anak mereka lebih senang melakukan aktivitas soliter, mereka akan panik dan berusaha dengan berbagai cara untuk membuat anak mereka 'keluar dan main'.
Susan Cain membantah semua hal itu dalam buku ini. Baginya, extrovert dan introvert diciptakan bersamaan dan saling melengkapi. Selain menceritakaan mengenai hakikat sebenarnya dari introversi--yang seriiiiiing sekali disalahpahami oleh orang awam dan direduksi maknanya sebagai kemurungan fobia sosial--Susan juga menjelaskan tentang bagaimana para introvert dapat tetap memaksimalkan potensinya dengan memeluk ke-introvert-an mereka.
Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk diterjemahkan di Indonesia, karena di Indonesia sendiri sampai sekarang banyak orang-orang introvert yang tidak menyukai dirinya sendiri karena merasa mereka tidak mampu memenuhi standar yang ditentukan oleh masyarakat. Padahal introvert tidak berarti sama social phobia, para introvert juga perlu mengerti bahwa mereka bisa mempunyai banyak teman dan bersosialisasi selayaknya mereka yang extrovert.
Mau ikut Friday's Recommendation juga?
1. Tulis buku yang ingin kamu rekomendasikan. Kategori buku yang akan direkomendasikan bisa memilih dari kategori di bawah ini :
a. Buku yang ingin diterjemahkan di Indonesia
b. Buku yang sudah terbit di Indonesia, dan ingin kamu rekomendasikan ke pembaca.
Jangan lupa menulis alasan kamu merekomendasikan buku itu ya
2. Jika kamu sudah pernah me-review buku yang ingin kamu rekomendasikan itu, taut balikkan ke link reviewmu ya
3. Pasang button Friday's Recommendation, jangan lupa di taut balikkan ke blog Ren's Little Corner.
4. Masukkan link Friday's Recommendation ke linky yang telah disediakan.
5. Jangan lupa untuk blogwalking ke blog - blog lain :)
6. Waktu meme adalah bi-weekly. Diposting setiap hari Jum'at minggu ke-2 dan ke-4 tiap bulan
banget, bahkan ada temenku yang aktif di kampus bilang "apa bagusnya jadi introvert?" dan aku cuman bisa bengong kok ada orang yang sesempit ini pikirannya. huft
ReplyDeleteDuh, kok sama kayak ibuku yang bilang "kamu kerjaannya kok baca buku terus?". Ribet emang hidup di keluarga yang mayoritas orangnya ekstrovert :D
ReplyDeleteMakasih yaa Ayu sudah ikutan meme FR ^_^