Skip to main content

Friday's Recommendation #3



Hari Jum'aaaat! Rasanya sudah lama banget saya nggak ikut meme-meme karena hectic sama tugas dari senin-jum'at. Hiks. Tapi karena Jum'at ini saya sedang muak dengan yang namanya tugas, jadinya saya menyempatkan diri untuk kembali mengikuti meme. Dan update meme kali ini adalah jatahnya Friday's Recommendation! Terus kebetulan juga Mbak Ren masih hobi tebar-tebar givaway dalam rangka ultah blognya. Long Live, Mbak Ren! *tebar confetti*

Untuk Friday's Recommendation hari ini, berbeda (mungkin) dengan rekomendasi teman-teman pada umumnya yang bermain di ranah fiksi, saya mau merekomendasikan sebuah bacaan nonfiksi. Yep. Nonono, jangan males dulu! Rekomenan saya asik, kok. #halah

For you, Introverts out there, here's my recommendation!



Judul : Quiet : The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking
Penulis : Susan Cain


Sebenarnya saya sudah mereview buku ini di Goodreads, tapi karena singkat banget dan dibuat sebelum saya benar-benar menyelesaikan membaca bukunya, jadi nggak saya rujuk tautan saya di sini. Mungkin suatu saat akan saya selesaikan bacanya dan saya review secara lebih layak di blog ini.

Apa yang sering jadi nasihat orangtua pada anak-anaknya? Bergaul yang rajin, bangun pertemanan yang banyak, jangan mengurung diri di dalam rumah, be active, jangan baca buku terus (khususnya ini salah satu ucapan Mama saya pada saya), dll. Masyarakat mengagungkan budaya extraversi dan selalu menganggap rendah mereka yang pendiam dan senang berkutat pada relasi yang lebih kecil namun intim. Bagi masyarakat, menjadi easy-going  dan well-rounded adalah trait yang paling utama dan dikagumi. Saat para orangtua menemukan anak mereka lebih senang melakukan aktivitas soliter, mereka akan panik dan berusaha dengan berbagai cara untuk membuat anak mereka 'keluar dan main'.

Susan Cain membantah semua hal itu dalam buku ini. Baginya, extrovert dan introvert diciptakan bersamaan dan saling melengkapi. Selain menceritakaan mengenai hakikat sebenarnya dari introversi--yang seriiiiiing sekali disalahpahami oleh orang awam dan direduksi maknanya sebagai kemurungan fobia sosial--Susan juga menjelaskan tentang bagaimana para introvert dapat tetap memaksimalkan potensinya dengan memeluk ke-introvert-an mereka.

Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk diterjemahkan di Indonesia, karena di Indonesia sendiri sampai sekarang banyak orang-orang introvert yang tidak menyukai dirinya sendiri karena merasa mereka tidak mampu memenuhi standar yang ditentukan oleh masyarakat. Padahal introvert tidak berarti sama social phobia, para introvert juga perlu mengerti bahwa mereka bisa mempunyai banyak teman dan bersosialisasi selayaknya mereka yang extrovert.

Mau ikut Friday's Recommendation juga?

1. Tulis buku yang ingin kamu rekomendasikan. Kategori buku yang akan direkomendasikan bisa memilih dari kategori di bawah ini :
a. Buku yang ingin diterjemahkan di Indonesia 
b. Buku yang sudah terbit di Indonesia, dan ingin kamu rekomendasikan ke pembaca.
Jangan lupa menulis alasan kamu merekomendasikan buku itu ya
2. Jika kamu sudah pernah me-review buku yang ingin kamu rekomendasikan itu, taut balikkan ke link reviewmu ya
3. Pasang button Friday's Recommendation, jangan lupa di taut balikkan ke blog Ren's Little Corner.
4. Masukkan link Friday's Recommendation ke linky yang telah disediakan.
5. Jangan lupa untuk blogwalking ke blog - blog lain :)
6. Waktu meme adalah bi-weekly. Diposting setiap hari Jum'at minggu ke-2 dan ke-4 tiap bulan

Comments

  1. banget, bahkan ada temenku yang aktif di kampus bilang "apa bagusnya jadi introvert?" dan aku cuman bisa bengong kok ada orang yang sesempit ini pikirannya. huft

    ReplyDelete
  2. Duh, kok sama kayak ibuku yang bilang "kamu kerjaannya kok baca buku terus?". Ribet emang hidup di keluarga yang mayoritas orangnya ekstrovert :D

    Makasih yaa Ayu sudah ikutan meme FR ^_^

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

[Review] A Little Life

Judul: A Little Life Penulis: Hanya Yanagihara Penerbit: Doubleday Tahun cetakan: 2015 Jenis: ebook Tebal: 669 halaman ISBN: 9780385539265 PERHATIAN: Buku ini memiliki beberapa trigger yang mungkin akan dapat memengaruhi kondisi mental pembaca yang pernah/sedang mengalami isu-isu sensitif--perkosaan, penganiayaan fisik dan seksual, kekerasan pada anak, kecanduan obat-obatan, penyakit kejiwaan serta kecenderungan bunuh diri. Jika memiliki salah satu dari trigger yang disebutkan, disarankan untuk tidak membaca buku ini atau membaca dengan pantauan orang sekitar.

[Review] Majapahit : Sandyakala Rajasawangsa

Judul : Majapahit: Sandyakala Rajasawangsa (Majapahit #1) Penulis : Langit Kresna Hariadi Penerbit : Bentang Pustaka Tahun cetakan : 2012 Jenis : Paperback ISBN : 9786028811811 Rating : 3,5/5 Saya sangat menyukai seri Gajah Mada dari Pak LKH, tapi sewaktu saya berniat mengoleksinya, bersama seri Candi Murca, buku-bukunya kebanyakan sudah tidak beredar lagi. Sewaktu ingin tanya-tanya ke bapak penulisnya langsung tentang kedua seri tersebut, saya menemukan kalau LKH ternyata menerbitkan seri terbarunya, Majapahit. Karena saya suka Gajah Mada, sang mahapatih Majapahit itu, maka saya juga jadi berminat pada seri baru ini karena penasaran kisah apa yang akan diusung olehnya, mengingat sepertinya kondisi kerajaan Majapahit sudah cukup banyak terkaver dalam seri Gajah Mada. Jadi, dimulai dari manakah kisah kerajaan terbesar Indonesia ini?

[Review] A Room of One's Own

Judul: A Room of One's Own Penulis: Virginia Woolf Penerbit: Harcourt Tahun cetakan: 1989 Jenis: Paperback ISBN: 9780156787338