Judul : Shock & Awe (Sidewinder #1)
Penulis : Abigail Roux
Penerbit : Riptide publishing
Tahun cetakan : 2013
Jenis : ebook
ISBN : 9781626490550
Rating : 2,5/5
Perhatian : Review ini akan membahas mengenai sebuah buku yang memiliki rating 18+ dan akan memuat beberapa konten yang sensitif dan tidak cocok dibaca oleh mereka yang ada di bawah umur--atau bagi mereka yang tidak LGBT-friendly.
Shock & Awe sebenarnya adalah novella yang sudah lama saya tunggu-tunggu kehadirannya. Saya fanatik terhadap seri Cut & Run, yang (masih) saya anggap sebagai seri M/M romance yang paling saya gemari. Tapi menurut saya, setelah lepas dari buku kelimanya, seri Cut & Run menjadi memudar pesonanya di mata saya. Menurut saya kisah karakter utamanya sudah terlalu overkill dan penuh drama hingga saya tidak lagi antusias menunggu seri terbarunya keluar.
Lalu, di tengah kebosanan saya dengan seri ini, tiba-tiba penulisnya, Abigail Roux, menyatakan bahwa dia akan membuat kisah tersendiri bagi salah satu tokoh sekunder dalam seri ini, yaitu Nick, dengan kisah cintanya bersama teman satu timnya (dalam dunia Cut & Run), Kelly. Saya senang bukan main. Nick adalah tokoh yang mendatangkan simpati--dan kadang kebencian--dalam seri Cut & Run, dan saya merasa hal ini dapat menjadi angin segar bagi saya yang telah mandeg dengan Cut & Run. Jadilah saya justru lebih terfokus pada menanti Shock & Awe keluar daripada Ball & Chain, buku ke-8 dari seri Cut & Run.
The Story
Kelly Abbot adalah dokter militer yang ditugaskan untuk terjun dalam tim Angkatan Laut bernama Sidewinder bersama empat orang perwira lain. Bertahun-tahun dalam pengabdian demi negara, kelima orang ini telah menjadi sahabat atau bahkan saudara senasib sepenanggungan. Karena itu ketika Kelly mengalami cedera akibat salah satu kejadian di New Orleans yang membuatnya harus dirawat selama lebih dari sebulan, Kelly tidak terlalu kaget saat sahabat terdekatnya dalam tim, Nick O'Flathery, mengikutinya pulang ke rumahnya di Colorado untuk membantunya selama dirinya masih dalam proses penyembuhan.
Kelly, yang baru mengetahui bahwa Nick telah lama menyimpan perasaan pada ketua tim mereka, Ty Grady (dari Cut & Run series), menjadi penasaran pada sobatnya tersebut. Bagaimana mungkin Nick yang selama ini selalu mengejar gadis-gadis bersamanya ternyata menyimpan perasaan pada salah satu sahabat mereka dalam tim? Rasa penasaran yang bercampur dengan berbutir-butir pil penghilang rasa sakit kemudian menghantarkan dua sahabat ini pada sebuah ciuman percobaan.... yang kemudian justru membuat persahabatan mereka berada di ujung tanduk.
The Shock
Sebagai salah satu karya yang saya tunggu-tunggu kehadirannya, saya jelas memberikan harapan besar dari Shock & Awe ini. Saya selalu suka cara bercerita Abi yang mampu menyelipkan humor tanpa terasa garing dan kemampuannya mengolah chemistry karakter di dalam Cut & Run series. Jadi wajar kan, kalau setidaknya saya mengharapkan yang satu ini juga setidaknya akan setara dengan Cut & Run? Apalagi dengan fakta bahwa Sidewinder series ini merupakan kisah pecahan dari Cut & Run series. Saya mengharapkan kisah Nick dan Kelly bisa digarap dengan pendalaman yang apik seperti halnya Ty dan Zane dalam C&R, sebagai sebuah kisah mandiri yang memiliki benang merah penghubung pada seri C&R.
Sayangnya, yang saya temukan justru tidak seperti itu. Alih-alih "menjadi kisah mereka sendiri" seperti yang dijanjikan oleh Abi, Shock & Awe bagi saya justru hanya berakhir seperti side-story dari Touch & Geaux, buku ke-7 seri C&R. Mungkin akan lebih tepat kalau kisah ini dikatakan sebagai Cut & Run #7.5, karena memang nyatanya kisah ini masih terikat sangat erat dengan seri C&R. Pembaca yang tidak pernah membaca seri C&R sebelumnya takkan bisa mengerti apa yang terjadi dalam kisah ini. Bahkan mereka yang telah membaca seri C&R namun tidak membaca buku terakhirnya, Touch & Geaux--seperti saya yang mandeg di buku ke-5, Armed & Dangerous--tidak akan cukup mampu mengerti beberapa aspek dari novella ini.
Ideal saya, sebagai karya yang memiliki judul serinya sendiri, tidaklah pantas jika masih bergantung pada setting utama yang menaunginya. Meskipun akar ceritanya adalah dari seri yang lain, menurut saya ada baiknya jika latar kisah kembali diceritakan ulang untuk memberi semacam pengingat kembali bagi mereka yang telah membaca kisah Cut & Run, dan agar dapat memberikan gambaran setting bagi pembaca baru. Nyatanya, Shock & Awe benar-benar tidak menjelaskan apa pun mengenai kisah yang melatari buku tersebut. Dari halaman pertama pembaca sudah akan disuguhkan dengan kenyataan bahwa Kelly cedera karena menjadi tameng bagi Nick saat kejadian New Orleans yang terjadi dalam Touch & Geaux. Titik. Bagaimana insiden New Orleans bisa terjadi? Apa yang menyebabkan Nick dan Kelly terlibat baku tembak di sana? Tidak dijelaskan. Abi seakan mengira bahwa semua pembaca Shock & Awe telah membaca seri C&R hingga ke buku terakhirnya. Bahkan Abi merasa tidak perlu repot-repot menjelaskan siapa sih Kelly, siapa sih Nick, kepada pembaca. Pembaca dapat mengetahui kalau Kelly adalah seorang dokter militer dari hobi Nick memanggilnya "Doc". Shock & Awe hanyalah murni potongan after-incident Touch & Geaux dari sudut pandang Nick dan Kelly.
Karakterisasinya sendiri juga parah. Saya menyukai Nick, dan dari awal Abi selalu gembar-gembor bahwa Nick dan Kelly adalah dua orang yang kalem--yang tentunya berarti berbeda dengan Ty dan Zane dalam seri C&R yang tukang ribut. Saya sudah semacam edgy ketika mengetahui hal ini, antisipatif karena ingin mengetahui bagaimana karakter Nick dan Kelly nantinya. Eh ternyata setelah makin dibaca, kok, jadi seperti stensilan KW-II dari karakter Ty dan Zane? Aduh. Entah kenapa sepertinya Tante Abi membuat kisah Shock & Awe hanya karena melihat animo pembaca setia C&R yang menginginkan kisah cinta Nick, padahal dia sendiri sebenarnya masih belum bisa move on dari karakter Ty dan Zane. Move on, Abi, please. Nick dan Kelly patut mendapat karakterisasi yang lebih solid dan menjadi karakter mandiri dalam kisahnya sendiri, bukan terus-terusan dibayangi oleh kehadiran Ty dan Zane--yang bahkan beda seri! Godammit!
Lalu masalah utama saya dengan cerita ini, yang membuat saya membacanya dengan skip sana-sini, ada pada relationship pace Nick dan Kelly. Iya, saya tahu ini cuma novella yang halamannya terbatas, tapi bukan berarti Kelly yang sejak-dahulu-kala-selurus-tongkat itu bisa langsung mau ciuman lalu frotting lalu dry sex hanya dalam 30 halaman, kan? Apalagi kemudian sepuluh halaman berikutnya Kelly, yang mengaku straight itu, menyadari kalau dirinya mencintai Nick. Saya tahu kalau mereka berdua sudah seperti sahabat atau soulmate yang sebenernya sih bisa dengan gampang jadi soulmate di ranjang juga, tapi kalau dalam 30 halaman bisa mengubah seorang laki-laki straight jadi pelacur gay kelas atas tanpa acara merasa canggung atau risih atau apalah sebagainya? Serius?
Bukannya saya protes pada adegan seksnya. Novella ini adalah novella erotica, jadi saya nggak akan protes sama sekali mengenai banyaknya adegan seks dalam kisah ini--
The Awe
Saya rasa poin plus utama dari Abi adalah pada pembangunan chemistry karakter melalui dialog. Saya selalu suka dialog-dialog yang dibuat Abi, dan hal itu juga berlaku untuk kisah ini. Ada banyak adegan Nick dan Kelly yang membuat saya senyam-senyum sendiri sambil "awwwww"-ed, terutama adegan-adegan saat mereka tengah berusaha serius membicarakan hubungan mereka namun berakhir ngebanyol satu sama lain. Love-line yang dibuat Abi juga tidak pernah terkesan cheesy. Dia selalu mampu membuat pembaca meleleh saat salah satu tokoh mengucapkan rayuan-rayuan mereka. Makanya itu, meskipun saya betek berat sama plot dan logikanya, tapi saya terus baca sampai akhir hanya untuk ber-awwww ria saat Nick dan Kelly bersama.
Dan yang paling utama adalah, the sex, man, it's scorching hot. Walau saya seolah tidak menemukan "pribadi" dalam pola seks Nick dan Kelly dan masih terasa seperti membaca kehidupan seks Ty dan Zane dengan beberapa variasi baru, tapi saya menikmati seksnya. (haha) Hal yang kadang membuat saya muak saat membaca novel M/M adalah banyaknya adegan seks yang vulgarnya ampun-ampunan menjurus menjijikkan. Tapi erotica buatan Abi selalu bisa membuat hot dan kinky tanpa menjurus ke menjijikkan. Tapi mungkin juga masalah hot dan kinky itu ada hubungannya dengan periode membaca novelnya. #huh
The Conclusion
Apakah saya merekomendasikan Shock & Awe? Tidak. Kecuali jika kalian adalah fans setia dari seri Cut & Run yang telah membaca sampai Touch & Geaux dan hobi stalking Tumblr-nya Tante Abi hingga mengetahui hints-hints Nick/Kelly yang ditebarkannya di sana. Pembaca baru? Shush, menjauhlah. Baca dulu seri Cut & Run baru boleh pegang-pegang Shock & Awe. Pembaca lama? Yakin sudah selesai baca sampai Touch & Geaux? Kalau belum, silakan mundur dan baca dulu sampai buku yang itu. Pembaca yang ingin mengetahui tentang Nick dan Kelly lebih dalam? Maaf, buku ini tidak untuk Anda, silakan merengek ke Tante Abi untuk membuat "kisah mandiri" mereka yang sebenarnya, dan bukannya dibayang-bayangi oleh seri yang sebelumnya. Terima kasih.
Comments
Post a Comment