Pas saya main-main ke blognya Mbak Maria, saya menemukan kalau ternyata si mbaknya kembali menjadi host TBRR challenge 2014, satu challenge yang saya nggak sempat ikuti tahun lalu karena.... saya baru gabung BBI di menjelang penghujung tahun. Jadi untuk yang tahun ini saya berniat ikut--dan menyelesaikan challenge-nya. hohohoho.
Challenge ini adalah challenge untuk membaca buku-buku yang telah menumpuk di rak--dan hardisk, dalam kasus saya--selama setahun atau lebih. Karena buat apa dibeli kalau buku-buku itu nggak dibaca, kaan?Jadi, inilah buku-buku yang rencananya akan saya baca di tahun 2014 nanti:
1. Gulag - Alexandr Solzhenitsyn
2. Sejarah Tuhan - Karen Armstrong
3. The Invisible Gorilla - Christoper Chabris dan Daniel Simons
4. The Tipping Point - Malcolm Gladwell
5. Kita and Kami - Fuad Hassan
6. Menolak Posmodernisme - Alex Callinicos
7. Radikal Itu Menjual - Joseph Heath dan Andrew Potter
8. Derrida - Muhammad Al-Fayyadl
9. Marxisme, Seni, Pembebasan - Goenawan Mohammad
10. Indonesia/Proses - Goenawan Mohammad
11. Manusia Menjadi Tuhan - Eric Fromm
12. The Black Swan - Nassim Nicholas Taleb
13. The Good Thief - Hannah Tinti
14. Barbie Culture - Mary F. Rogers
Selain itu, Mbak Maria juga menyediakan tantangan tambahan, yaitu menyelesaikan dua judul dari tiap-tiap kategori yang disediakan. Berikut kategorinya sekaligus list buku yang akan saya baca:
* Dua buku kategori Classic:
1. Anna Karenina - Leo Tolstoy
2. The Stranger - Albert Camus (ebook)
* Dua buku kategori Mystery:
1. Stars & Stripes - Abigail Roux (ebook)
2. The Girl Who Played With Fire - Stieg Larson (ebook)
* Dua buku kategori Historical Fiction:
1. Minamoto no Yoritomo #1 - Eiji Yoshikawa
2. Shin Suikoden 1 - Eiji Yoshikawa
* Dua buku kategori Books Into Movies:
1. The Return of The King (The Lord of The Ring #3) - J.R.R. Tolkien
2. The Hobbit - J.R.R. Tolkien
* Dua buku bergenre Book Award Winner:
1. The Book Thief - Markus Zusak
2. The Golden Compass (His Dark Material #1) - Philip Pullman
Banyakan nonfiksinya, ya. haha. Tebel-tebel pula. orz Saya memang penimbun buku nonfiksi, sih, karena kalau fiksi saya bisa baca via ebook dengan mudah, sementara kalau nonfiksi saya selalu pusing baca di hape. Tapi kalau dipikir-pikir udah setahunan ini nggak beli buku nonfiksi karena tahun ini saya banyak beli fiksi untuk keperluan riset novel.... tahun depan jatah nimbun nonfiksi lagi, aah~ #Yuu
Hap! Mari membaca selama tahun 2014! Semangat kurangi timbunan!
wahh hebat banyak buku non fiksi --> kebalikan komentator yang demen buku2 ngayal
ReplyDeleteSaya juga demen buku ngayal kok, mbak, cuma demi strategi pembelanjaan uang, akhirnya diputuskan kalau buku yang dibeli itu sebaiknya buku nonfiksi yang susah dibaca di hape/ereader. Eh gataunya tetep ketimbun juga dan gak kebaca. >,<
Delete