Judul : His Majesty's Dragon (Temeraire #1)
Penulis : Naomi Novik
Penerbit : Del Rey
Tahun cetakan : 2006
Jenis : ebook
ISBN : 034549072X
Rating : 4/5
Kemarin dulu saya sering melihat buku kedua dari seri ini, Throne of Jade, dipajang di toko buku. Saya hanya lihat gambar naganya, lalu melenggang pergi dengan tidak tertarik. Jujur saja, saya jarang tertarik dengan novel fantasi yang ada naga-naganya. Saya bahkan sudah berhasil membeli seri Eragon, tapi belum punya niatan untuk membacanya sampai sekarang. Tapi lalu tak lama kemudian beberapa blogger buku yang saya sering kunjungi, salah satunya Mbak Ren dan Mide, mulai membaca novel ini dan saya tidak mendengar apa pun selain puji-pujian untuk novel ini--bahkan Mbak Ren sampai sempat membikin givaway-nya saking cintanya dia dengan novel ini. Penasaran, akhirnya saya benar-benar mencoba melihat blurb-nya di goodreads. Dan ternyata novel ini adalah novel alternate reality dari perang Napoleon dengan menghadirkan naga sebagai salah satu alat perang saat itu. Tertarik--walau masih ragu--akhirnya saya mencari ebooknya dan mulai membaca.
His Majesty's Royal Navy
His Majesty's Dragon menceritakan mengenai Kapten Will Laurence, kapten kapal dari HMS Reliant yang berhasil memenangkan pertempuran melawan kapal perang Perancis, Amitie dan menyita isi kapal itu untuk dibawa kembali ke Inggris. Yang mengejutkan, benda yang dibawa oleh kapal Perancis tersebut ternyata adalah sebuah telur naga. Kru Reliant yang awalnya bergembira mendengar kabar tersebut--karena telur naga bisa dijual ke pemerintah dengan harga yang begitu tinggi--langsung berubah tegang ketika dokter kapal menyatakan bahwa telur tersebut akan menetas sebelum mereka berhasil sampai ke Inggris.
Jika naga yang baru menetas tidak segera dijinakkan dan diberi kekang, konon mereka akan berubah liar, dan siapa pun yang memasangkan kekang pada sang naga akan selamanya terikat dengan naga tersebut, serta hal itu otomatis membuat mereka harus mengabdi pada korps angkatan udara. Tidak ada angkatan laut yang bersedia berpindah ke angkatan udara karena kesatuan tersebut terkenal dengan sikap mereka yang buruk dan berangasan, terlebih lagi karena angkatan udara harus menetap di tengah hutan antah-berantah selamanya, jauh dari kota dan dari kemungkinan untuk membentuk keluarga.
Akhirnya diputuskan bahwa akan dilakukan undian untuk menentukan siapa yang harus memberi kekang ketika naga tersebut lahir. Laurence awalnya merasa lega karena namanya tidak keluar saat undian. Namun hal mengejutkan terjadi. Ketika telur tersebut akhirnya menetas, alih-alih menuruti orang yang telah ditugaskan untuk menjadi pengurusnya, bayi naga itu justru menatap Laurence dan lebih memilih untuk bicara padanya. Dengan itu keputusan pun telah dijatuhkan: Laurence secara otomatis harus menjadi pengurus naga itu dan mau tak mau harus berpindah ke angkatan udara.
Laurence kemudian memberi nama naga itu Temeraire, dan dari situ dimulailah usaha mereka berdua untuk beradaptasi dengan latihan keras dan lingkungan sosial pasukan angkatan udara.
His Majesty's Aerial Corps
Novel ini termasuk unik karena settingnya berada dalam era Perang Napoleon (1803-1814 dan 1815). Biasanya cerita yang memiliki unsur naga adalah cerita dengan setting high-fantasy ala Tolkien, dengan elf, dwarf dan hutan-hutan serta kastil-kastil kuno. Namun di novel ini kehadiran naga diramu dengan sejarah nyata tentang peristiwa-peristiwa dalam Perang Napoleon, membuat suasana dalam novel ini lebih terasa sebagai novel sejarah dibandingkan novel fantasi.
Hal yang saya sukai dari novel ini adalah kekuatan Naomi Novik dalam menggambarkan sifat dan hubungan antarkarakter. Saya jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Temeraire, dan kemudian saya jatuh cinta dengan hubungan intimnya dengan Laurence. Temeraire yang sangat posesif terhadap Laurence, serta Laurence yang begitu memperhatikan segala keinginan Temeraire, membuat saya kerap fangirling dan aww-ed di sepanjang cerita. Begitu juga dengan karakter sampingan. Tanpa perlu banyak deskripsi, Naomi bisa membuat pembaca sadar mengenai hubungan para handler dan naganya, seperti Harcourt dan Lily, Berkley dan Maximus, sampai Rankin dan Levitas (poor Levitas, I love him second to Temeraire). Penjelasan tentang peraturan-peraturan dalam Korps Angkatan Udara juga dijelaskan dengan sangat baik, mulai dari bagaimana menangani para naga sampai bagaimana sistem perang angkatan udara. dan cukup menyenangkan membayangkan para kru Temeraire saling loncat dari satu strap ke strap lainnya saat Temeraire mengudara dalam perang.
Sayangnya, menurut saya buku ini kurang dalam hal penjelasan dan eksplorasi setting. Naomi Novik sepertinya terfokus pada perkembangan hubungan Temeraire dan Laurence dalam buku ini hingga justru setting mengenai Perang Napoleon tidak dieksplorasi dengan tepat. Bagi yang tidak mengerti alur sejarah Perang Napoleon, membaca novel ini hanya akan seperti siklus latihan formasi-bonding Temeraire dan Laurence-perang. Penjelasan mengenai perang justru hanya sekelebatan melalui dialog para tokoh manusia mengenai kemajuan perang, hingga bagi yang tidak mengerti Perang Napoleon akan cenderung bingung dan kemudian skip saat-saat seperti ini--seperti saya, uhuk.
Selain itu ada beberap subplot yang terkesan tidak penting dan dimasukkan dengan alasan yang tidak adekuat. Begitu juga dengan karakter sampingan yang dengan cepat datang dan pergi tanpa sedikit pun perkenalan, setidaknya apa jabatan mereka dalam kru Temeraire atau kru naga lainnya. Beberapa karakter yang mendapat porsi perkenalan pun terkadang perannya dalam cerita tidak banyak--kalau tidak mau dibilang tidak berguna.
His Majesty's Dragon
His Majesty's Dragon--dan kemungkinan buku-buku selanjutnya--bagi saya adalah contoh tepat bagi klise yang dapat diolah dengan baik. Saya pernah bilang saya menyukai klise jika diatur dengan baik, dan saya menyukai pengolahan plot klise yang dilakukan oleh Naomi Novik. Secara plot mungkin saya akan memberikan 3 bintang untuk novel ini, tapi karena Naomi Novik memutuskan untuk memfokuskan cerita di hubungan Temeraire dan Laurence--dan saya akan memaafkan kesalahan apa pun ketika saya menyukai perkembangan hubungan antarkarakternya--dan karena saya suka gaya tutur Naomi, maka saya berakhir memberikan 4 bintang untuk novel ini.
Sedang memutuskan untuk memperoleh buku fisiknya, tapi sampai sekarang masih galau mau beli buku terjemahannya atau beli versi inggrisnya, karena ternyata harganya tidak terlalu signifikan berbeda, ditambah dengan saya begitu menyukai gaya tutur dalam bahasa inggrisnya. Jadi yah.... *liat dompet*
lagi nyari buku ini juga #timbunanbelumcukup
ReplyDeleteBuku yang ini udah susah di toko buku ya? Aku juga sering liat buku keduanya tapi nggak pernah didampingi sama buku pertamanya. Tapi kayaknya di tokbuk online masih pada in stock?
Delete