Skip to main content

Wishful Wednesday [1]

Perdana! Uwoooo! *happyminion*

Rabu perdana ini dilewati dengan banyak kejadian sekaligus. Yang pertama adalah karena hari ini pertama kalinya saya mencoba membuat post tentang Wishful Wednesday yang sudah bikin saya mupeng sejak sebulan lalu. Yang kedua adalah karena hari ini saya sukses menutup pengalaman saya sebagai prajurit IRS. lol. Yeah, I've done my (seat-in) classes this semester. Final paper left. So yay to mee!!

Yang ketiga adalah karena hari ini juga bertepatan dengan tanggal terakhir event #bukutempel-nya GPU. Dari tiga hari kemarin saya sibuk mengirimi dan memikirkan buku-buku apa yang ingin saya kirimkan untuk teman-teman saya yang hobi membaca buku di twitter. Rasanya menyenangkan, saling bertanya buku apa yang diinginkan, lalu malah berlanjut ke acara review colongan dari buku-buku yang diinginkan. Hal menarik yang saya perhatikan selama event ini adalah ketika teman-teman saya (dan saya sendiri) mulai membicarakan dan mempertimbangkan mengenai buku-buku tersebut seolah mereka sudah pasti akan mendapatkan buku tersebut. Mereka bertanya buku apa yang diinginkan, buku apa yang belum dipunya, apakah suatu buku tertentu bagus, dll. Begitu saya bilang kalau kita mulai bicara seolah kita pasti dapat, baru semuanya tertawa--lewat tulisan, tentu.


Saya rasa itulah kekuatan sebuah keinginan dan harapan. Tanpa perlu mempunyai keyakinan penuh bahwa kita akan mendapatkan sesuatu--bahkan terkadang hanya dengan sebuah harapan acak--manusia bisa membicarakannya dengan kepuasan dan keyakinan seolah mereka akan mendapatkannya. Dan mungkin, memang, dalam sepersekian persen kemungkinan yang tersebar di seluruh dunia--atau kalau kasusnya event #bukutempel, maka seluruh Indonesia--ini, mungkin saja kita bisa mendapatkannya. Setidaknya dengan adanya harapan, kita bisa terus berusaha menangkap sepersekian persen kemungkinan itu, yang seringkali lepas dengan seenaknya dari tangan kita. Harapan membuat kita tetap peka terhadap chaos--kemungkinan-kemungkinan acak--yang banyak dilewatkan oleh orang lain (yang tidak memiliki harapan).

Pun jika ternyata tidak dapat, mention-mention kiriman di twitter dan segala pertanyaan itu cukup membuat hati gembira. Setidaknya meskipun tweet itu ditulis dengan gratis--dan yang memberi pun nantinya toh bukan yang menulis tweet, tapi Gramedia--tapi setidaknya ada kebahagiaan tersendiri ketika menyadari bahwa ternyata cukup banyak, lho, orang yang memperhatikan hobi saya membaca buku sampai mau repot-repot menulis tweet pengharapan itu dan sampai bertanya tentang buku yang saya inginkan, bahkan sampai ada yang dengan tepat menuliskan judul buku yang saya suka dan inginkan tanpa perlu bertanya. It makes the world seems like a tad more beautiful, really--and to say that I'm being The Cynic for about, like, forever.

Bagi saya hal itu juga berlaku bagi meme Wishful Wednesday ini. Seminggu sekali kita memberitahukan hal-hal yang sedang kita inginkan. Syukur-syukur ternyata ada sedikit chaos yang dapat kita tangkap, misalnya berupa ada orang yang komen lalu memberi diskon untuk buku yang kita inginkan, atau malah gratis! Kalau nggak ada ya, setidaknya pasti ada satu-dua orang yang melihat postingan entah siapa di belahan bumi mana, lalu setidaknya mengamini agar kita bisa mendapatkan buku yang kita mau suatu saat--atau bahkan sekadar ikut mupeng berjamaah. lol. But this meme is very smart and kind at the same time. It makes me keep aware of that chaos around me, waiting to be catch. Makasih banyak buat Mbak Astrid yang sudah bikin meme ini. :D

Nah, untuk Wishful Wednesday pertama saya yang sudah saya tunggu-tunggu ini, saya menggadang buku ini sebagai wish pertama saya:



Buku Hujan Bulan Juni, kumpulan puisi karangan Sapardi Djoko Damono, beberapa bulan lalu baru dirilis ulang oleh GPU. Saya adalah penggemar berat Sapardi sejak SMP. Jika ada yang tanya pada saya, siapa pujangga Indonesia terbaik menurut saya, jawaban saya bukanlah Chairil Anwar, melainkan Sapardi Djoko Damono.

Saya awalnya membaca cuplikan puisi Yang Fana Adalah Waktu dari sebuah fanfic di salah satu majalah anime saat saya masih SMP (yes, I'm an anime freak back then--and still, occasionally). Saya begitu terpesona dengan kata-kata dalam cuplikan tersebut dan menghapalkannya. Menghapalkannya! Saat SMA, saya menemukan buku kumpulan puisinya yang berjudul Perahu Kertas. Puisi yang sama juga ada di sana, bersama puisi-puisinya yang lain yang juga begitu memesona. Saya pinjam buku kumpulan puisi tersebut, lalu saya catat satu-persatu puisi di dalam buku tersebut. Semuanya. Sampai sekarang saya masih menyimpan puisi-puisi Sapardi hasil tulisan tangan saya tersebut. Dan saya juga masih mengingat secara lengkap baris demi baris Yang Fana Adalah Waktu.



Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa

                             "Tapi,
yang fana adalah waktu, bukan?"
tanyamu. Kita abadi.

Saat SMP, saat pertama kali saya membaca puisi ini, saya memang adalah seorang anak yang tengah berusaha memahami tentang kematian dan kehidupan; ada banyak kematian dan keputusasaan mendatangi keluarga saya pada masa itu--atau mungkin itu sekedar kelabilan hormon anak remaja. Pada waktu itu, puisi ini seolah menjadi jawaban atas semua pertanyaan saya--dan tetap menjadi jawaban atas semua pertanyaan saya hingga kini. Lalu saat menemukan buku kumpulan puisinya di perpustakaan, saya terpesona dengan puisi singkat berjudul Tuan.

Tuan Tuhan, bukan? Tunggu sebentar,
saya sedang keluar.

Sayangnya buku-buku Sapardi sulit ditemukan di toko buku biasa, sementara saya kurang mempunyai akses untuk bisa pergi ke toko buku yang menjual karya sastra. Sekarang, begitu mengetahui GPU telah merilis ulang Hujan Bulan Juni yang memuat puisi-puisi Sapardi kesayangan saya (dalam bentuk hardcover lagi), saya langsung girang bukan main. Ini kesempatan yang saya tunggu-tunggu untuk akhirnya bisa membaca dan memiliki karya Sapardi, bukan hanya tulisan ceker ayam saya yang ditulis tergesa-gesa karena harus segera dikembalikan. Sekarang kesempatan saya untuk bisa membuka sebuah puisi yang saya mau dan membacanya keras-keras.

Semoga saya bisa mendapatkannya sebelum buku ini kembali langka. Wish me luck!


P.S. Begitu saya memulai Wishful Wednesday ini, ternyata bersamaan dengan ulang tahun blog empunya meme, Mbak Astrid, yang ternyata ada givaway-nya! Another chaos surrounding me? lol. All hail Perpuskecil! 

P.S.S. Berhubung bertepatan dengan ultah blognya Mbak Astrid setiap entry Wishful Wednesday minggu ini harus menyertakan link toko buku online yang menyediakan buku yang dibeli, so......


Oke. Cukup noraknya. Apa wishful wednesday-mu?

1. Follow blog Books to Share, atau masukkan ke blogroll/bloglist-mu. Blog-mu tidak terpatok hanya untuk blog buku. Blog apa saja boleh ikutan. Selama blogmu aktif dan cantumkan button Wishful Wednesday.
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang kamu inginkan dan alasan kenapa kamu pengen banget punya buku itu. Jangan lupa tampilkan kover buku idamanmu!
3. Khusus untuk minggu ini, syarat buku incaran boleh berbahasa Indonesia atau Inggris, dengan nominal maksimal (di luar ongkir) sebesar IDR 100,000 atau USD 10. Dalam postinganmu, wajib menyertakan link untuk membeli buku tersebut di toko buku online. Toko buku online lokal ada Bukukita.com, Bukabuku.com, inibuku.com, dll. Toko buku online luar negeri hanya dapat mencantumkan bookdepository.com atau opentrolley.co.id. Pastikan buku incaranmu in stock.
4. Masukkan link ke Mr.Linky yang ada di blog tersebut (just click the link above on step 1, Mr. Linky is at the bottom of the post). Untuk kali ini setiap blog hanya bisa mendaftarkan satu link WW.
5. Wishful Wednesday edisi givaway hanya berlangsung pada hari ini, Rabu, 14 Agustus 2013, dari pukul 09.00  hingga pukul 23.59 WIB.
6. Info lebih lanjut, silakan klik link di peraturan nomer pertama.

Comments

  1. semoga kesampaian bisa Hujan Bulan Juni :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe. Semoga nggak perlu menunggu sampai bulan Juni tahun depan. :)

      Anyway, salam kenaal. *nunduk* *blogger nubi*

      Delete
  2. buku ini baguuus, covernya juga baguuus :D aku pun beli gara2 ngeliat kemasannya yang keren haha...semoga beruntung ya, welcome to WW family!! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe. iya, Mbak. Bikin makin mupeng. huhuhuhuhu. susah banget nyarinya di toko-toko buku deket rumah/kampus.

      Makasih udah mau bertandang, Mbak. Salam kenal. :D

      Delete
  3. Kyaaaa...aku juga nyidam buku ini! :D

    Semoga terkabul ya! ;)

    @lucktygs
    http://luckty.wordpress.com/2013/08/13/wishful-wednesday-21/

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi. Semoga suatu saat kita bisa sama-sama punya buku ini.

      Amiin. Makasih, ya. :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

[Review] Majapahit : Sandyakala Rajasawangsa

Judul : Majapahit: Sandyakala Rajasawangsa (Majapahit #1) Penulis : Langit Kresna Hariadi Penerbit : Bentang Pustaka Tahun cetakan : 2012 Jenis : Paperback ISBN : 9786028811811 Rating : 3,5/5 Saya sangat menyukai seri Gajah Mada dari Pak LKH, tapi sewaktu saya berniat mengoleksinya, bersama seri Candi Murca, buku-bukunya kebanyakan sudah tidak beredar lagi. Sewaktu ingin tanya-tanya ke bapak penulisnya langsung tentang kedua seri tersebut, saya menemukan kalau LKH ternyata menerbitkan seri terbarunya, Majapahit. Karena saya suka Gajah Mada, sang mahapatih Majapahit itu, maka saya juga jadi berminat pada seri baru ini karena penasaran kisah apa yang akan diusung olehnya, mengingat sepertinya kondisi kerajaan Majapahit sudah cukup banyak terkaver dalam seri Gajah Mada. Jadi, dimulai dari manakah kisah kerajaan terbesar Indonesia ini?

[Review] A Little Life

Judul: A Little Life Penulis: Hanya Yanagihara Penerbit: Doubleday Tahun cetakan: 2015 Jenis: ebook Tebal: 669 halaman ISBN: 9780385539265 PERHATIAN: Buku ini memiliki beberapa trigger yang mungkin akan dapat memengaruhi kondisi mental pembaca yang pernah/sedang mengalami isu-isu sensitif--perkosaan, penganiayaan fisik dan seksual, kekerasan pada anak, kecanduan obat-obatan, penyakit kejiwaan serta kecenderungan bunuh diri. Jika memiliki salah satu dari trigger yang disebutkan, disarankan untuk tidak membaca buku ini atau membaca dengan pantauan orang sekitar.

[Review] A Room of One's Own

Judul: A Room of One's Own Penulis: Virginia Woolf Penerbit: Harcourt Tahun cetakan: 1989 Jenis: Paperback ISBN: 9780156787338