Judul : Lesson One: The ABC's of Life - The Skills We All Need But Were Never Taught
Penulis : Jon Oliver, Michael Ryan
Penerbit : Touchstone
Tahun cetakan : 2004
Jenis : Paperback
ISBN : 074337927
Rating : 2/5
Lagi-lagi, pinjam di perpustakaan Yayasan Pulih untuk diresensi sebagai salah satu tugas magang. hehehehe.
Satu hal yang sering
dikatakan para orangtua kepada anak-anak mereka adalah, “belajarlah yang rajin agar masa depanmu terjamin.” Dengan pendapat
tersebut orangtua bekerja dengan giat agar mampu menyekolahkan anak-anaknya
sebaik mungkin, hingga seringkali mereka justru melupakan mengenai
pelajaran-pelajaran yang tidak akan didapatkan oleh anak-anak di sekolah
mereka: pelajaran mengenai kehidupan.
Banyak anak-anak yang
sukses dalam kehidupan akademisnya, namun kurang mampu bersosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya. Juga banyak anak-anak yang tumbuh dalam kebingungan;
mereka tidak tahu bagaimana cara yang tepat untuk menghadapi lingkungan mereka,
dan seringkali mereka justru mengadaptasi nilai-nilai yang salah dan buruk bagi
diri mereka. Ada juga anak-anak yang tumbuh menjadi intoleran, bully, atau justru korban bully. Bagi Jon Oliver dan Michael Ryan,
hal-hal tersebut terjadi karena orangtua hanya terfokus pada pembelajaran
akademis anak, tanpa melakukan pembimbingan yang tepat untuk kehidupan sosial
anak-anak mereka.
The ABC's of Life
Jon Oliver memulai bukunya
dengan pengalaman masa kecilnya yang kehilangan sosok orangtua. Kedua
orangtuanya adalah tipe orang yang mementingkan pekerjaan dan kehidupan sosial
di atas segalanya hingga mereka seringkali melupakan kebutuhan anak-anaknya.
Jon dan adiknya belajar mengenai cara-cara hidup di tengah masyarakat justru
dari Effie, sekretaris ayahnya. Bermula dari pengalamannya tersebut, Jon
membuat sebuah bentuk pengajaran mengenai bagaimana cara hidup di tengah
masyarakat, dan juga bagaimana membuat anak-anak tersebut mampu
bertanggungjawab atas diri mereka sendiri.
Rumusan dalam buku ini
sederhana, yaitu dengan mengajarkan anak-anak pengendalian diri sejak dini
dengan sebuah metode yang disebut Pledge
of Success—Janji Kesuksesan. Di dalamnya terdapat lima poin pembelajaran
yang berhubungan dengan pengendalian diri, seperti janji untuk selalu
mendengarkan orang lain, atau janji untuk memperlakukan orang lain sebagaimana
mereka ingin diperlakukan oleh orang lain. Selain itu juga terdapat cara-cara
untuk meningkatkan kepercayadirian anak agar mereka mampu menerapkan
pengendalian diri tanpa perlu merasa bahwa mereka harus direndahkan oleh orang
lain.
The Pledge of Success
Dikemas dalam bahasa
yang ringan, buku ini dapat dengan mudah dibaca dan dimengerti oleh siapa saja.
Di dua bab pertama pembaca akan disuguhi mengenai pelajaran tentang kehidupan
yang dirasakan oleh kedua penulisnya. Bab ketiga dan seterusnya adalah
penjelasan mengenai bagaimana caranya bagi orangtua dan guru menangani
anak-anak. Sedangkan bab empat hingga seterusnya berisikan materi pelatihan Pledge of Success dan bagaimana cara
mengaplikasikannya di kelas atau di rumah.
Buku ini cukup komprehensif dan lengkap dalam menjabarkan mengenai bentuk pelatihan Pledge of Success, dari pengertian
hingga bagaimana cara mengaplikasikannya. Meskipun demikian, bentuk penyusunan
buku ini tidak praktis, dengan bentuk deskriptif untuk bagian modul pelatihan
yang seharusnya akan lebih mudah digunakan jika dibuat dalam bentuk pointer
atau tahapan. Buku ini juga memiliki kecenderungan mencampurkan definisi,
penjelasan, dan penerapan dalam satu bagian deskriptif, hingga tidak begitu
aplikatif bagi orang yang ingin menggunakannya dengan cepat.
Selain itu, dalam buku ini Jon hanya memfokuskan pada pengendalian diri dan kepercayaan diri, padahal sebenarnya ada banyak sikap-sikap yang perlu dipelajari anak-anak dalam kehidupan sosial, seperti integritas, loyalitas, trust, dan lain-lain. Hanya dengan memfokuskan pada pengendalian diri untuk menjelaskan mengenai tatacara bermasyarakat sepertinya terlalu mensimplifikasi keadaan. Tapi mengingat judul utama dari buku ini adalah Lesson One, saya harap ke depannya akan ada lesson-lesson selanjutnya.
Jadi, meskipun buku ini
mudah dipahami oleh semua orang, tapi hanya kalangan tertentu yang mampu membuat
penerapan bentuk aplikasinya di lapangan, seperti trainer atau pembuat kurikulum sekolah. Namun bagaimanapun juga,
buku ini tetaplah buku yang layak dibaca oleh orangtua dan praktisi pendidikan,
agar mereka tidak melupakan bahwa selain pendidikan akademis formal, anak-anak
juga perlu diajarkan mengenai bagaimana cara menjalani kehidupan sosial mereka
di tengah masyarakat.
Comments
Post a Comment