Judul : Let’s End Bullying: Memahami,
Mencegah, dan Mengatasi Bullying
Penulis : Andri Priyatna
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun cetakan : 2010
ISBN : 978 – 979 – 27 – 6984 – 5
Rating : 3/5
Resensi ini dibuat untuk salah satu tugas magang di Yayasan Pulih.
Dalam
ringkasan singkat mengenai buku ini disebutkan bahwa "satu dari tiga anak
pernah mengalami bullying, baik itu di sekolah, lingkungan, ataupun
online."
Bullying
adalah hal yang sering kita dengar terjadi di sekitar kita namun jarang bisa
kita tangkap gejalanya. Sampai saat ini banyak peristiwa bullying yang luput
dari perhatian orangtua maupun pihak sekolah dikarenakan keengganan korban
bullying untuk melaporkan tindakan bullying yang diterimanya. Selain itu,
perilaku bullying pun sering disalahartikan oleh masyarakat sebagai kenakalan
anak-anak sepermainan. Hal yang patut disayangkan, perilaku semacam ini
biasanya baru diketahui jika kasusnya sudah parah, seperti korban yang menarik
diri dari lingkungan, atau yang paling parah, melakukan bunuh diri. Lalu
bagaimana cara agar kita dapat mengenali tanda-tanda adanya bullying di sekitar
kita dan menanganinya sebelum terlambat?
Dalam
buku ini dibahas dengan cukup lengkap mengenai apa itu bullying, mulai dari
pengertiannya hingga bagaimana cara mengatasinya. Cara penyampaiannya yang
simpel dan penyajiannya yang mayoritas dalam bentuk pointer membuat buku ini
mudah dibaca dan dipahami oleh orang awam. Setiap topik dalam buku ini
disajikan untuk tiga pihak yang sering berperan dalam upaya pencegahan
bullying, yaitu orangtua, sekolah, dan saksi dari perilaku bullying tersebut.
Dengan cara ini, pembaca dapat lebih mudah melihat peran-peran dari ketiga pihak
tersebut dalam pencegahan dan penanggulangan bullying, dan dapat lebih siap
dalam upaya penanggulangan bullying.
Sayangnya,
dalam buku ini kurang disebutkan bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan
bullying bagi korban, seperti apa yang harus dilakukan oleh korban saat
di-bully, atau bagaimana cara mencegah bullying yang efektif. Hal ini mungkin
tidak disebutkan karena buku ini lebih diperuntukkan bagi orang-orang di
lingkungan sekitar korban dan pelaku bullying. Meskipun begitu, akan lebih baik
jika juga disisipkan mengenai cara menyikapi bullying bagi korban, karena
banyak korban bullying yang akhirnya hanya bisa pasrah menjadi korban karena
mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan saat mereka menghadapi masalah
tersebut.
Terlepas
dari kekurangannya, buku ini dapat dijadikan panduan bagi masyarakat untuk
melakukan upaya mengenali, mencegah, dan menanggulangi perilaku bullying di lingkungan
mereka.
Comments
Post a Comment