Skip to main content

Scene on Three #2


Tanggal 30! Waktunya Scene on Three! Dan beberapa hari lagi menjelang ultah ke-23 saya! #teteep

Untuk Scene on Three kali ini, saya ingin membagi beberapa quote yang saya suka dari novel yang baru-baru ini sukses membuat saya mlungker di tengah ingus dan air mata dan sakit hati, yaitu Aristotle and Dante Discover The Secrets of The Universe.


Dimulai dari yang paling awal:

"The problem with my life was that it was someone else's idea."

Pembukaan yang makjleb dari sebuah novel. Menurut Ari, tokoh utama dalam novel ini, sejak kita kecil hingga remaja, kehidupan kita adalah keinginan orang lain--keluarga dan masyarakat. Baru setelah dewasa kita diberikan hak untuk menentukan keinginan kita sendiri terhadap kehidupan kita. Tapi pada kenyataannya, apakah benar kita bisa seutuhnya menjalani kehidupan dengan cara kita sendiri? Bahkan hingga dewasa, terkadang hidup kita masih harus menuruti standar-standar tertentu--standar yang mungkin saja sebenarnya tidak sesuai dengan hati kita. Tapi kita tetap harus menjalaninya agar kita dianggap sebagai "anggota masyarakat". Selamanya hidup kita adalah "someone else's idea".

"When I was a boy, I used to wake up thinking that the world was ending. I'd get up and look in the mirror and my eyes were sad."
"You mean like mine."
"Yeah."
"My eyes are always sad."
"The world isn't ending, Ari."
  

Di awal cerita dikatakan bahwa Ari sering bangun tidur dengan mengharapkan bahwa dunia ini akan berakhir--tapi ternyata tidak, karena itu dia bangun dengan perasaan sedih karena harus kembali menjalani kehidupan yang terasa berat baginya. Dialognya dengan Dante ini semacam penegasan, bahwa berapa kali pun mereka tidur dan berharap dunia menghilang keesokan harinya--bersama dengan segala macam penderitaan di dunia--pada akhirnya dunia akan tetap ada dan menunggu manusia menjalani kehidupannya. Jadi sebenarnya tidak ada gunanya bersedih setiap hari, karena dunia tetap belum akan berakhir.

Saya juga sering merasakannya, saya juga tipe orang yang setiap bangun tidur, pikiran pertama yang ada di kepala saya adalah "apakah saya masih hidup hari ini?" Lalu ketika menyadari bahwa saya masih hidup, ada kesedihan yang segera masuk ke dalam diri saya tanpa alasan. Ada kalanya saya bisa bangkit dari tempat tidur dan melupakan rasa sedih itu lalu kembali menjalani kehidupan, tapi ada kalanya saya hanya diam di atas kasur karena merasa hidup itu terlalu menyakitkan untuk dijalani.

Dan ini adalah quote favorit semua orang yang membaca buku ini, sepertinya:

"Ari?" My father's voice was soft. "Ari, Ari, Ari. You're fighting this war in the worst possible way."
"I don't know how to fight it, Dad."
"You should ask for help," he said.
"I don't know how to do that, either."

I bawled shamelessly when I read this scene. Diceritakan, Ari yang marah karena ada anak-anak yang menyakiti Dante, segera balas menghajar anak-anak tersebut hingga ia nyaris mendapat masalah. Lalu begitu ia pulang ke rumah, ia disambut dengan pembicaraan seperti ini dengan kedua orangtuanya. Di sini akhirnya Ari meledakkan semua emosinya tentang kedua orangtuanya yang selama ini tersembunyi.

Berapa banyak dari kita yang kebingungan menangani masalah kehidupan yang kita hadapi, tanpa tahu kepada siapa kita harus mencari pertolongan, atau bahkan hanya untuk sekedar berkeluh kesah? Dan ketika kita akhirnya mencoba menyelesaikannya sendiri, kita justru menempuh cara yang justru membuat semuanya seolah semakin runyam.

Saat membaca scene ini, saya menangis karena mengingat kesalahan-kesalahan masa lalu saya yang saya lakukan akibat saya tidak tahu bagaimana cara meminta tolong dan kepada siapa. Tapi, bukankah kehidupan memang penuh dengan berbagai miss steps? Untuk itulah gunanya introspeksi dan pertobatan--bagi mereka yang religius. Supaya kita mampu melihat kembali ke kesalahan-kesalahan di masa lalu kita dan membuat diri kita menjadi lebih baik lagi.

Sebenarnya banyak quote-quote favorit lain dari buku ini yang ingin saya tulis, tapi nanti jadinya spoiler, jadi untuk sementara saya akhiri sampai di sini.

Mau berbagi scene yang berkesan untuk kalian juga?

1. Tuliskan suatu adegan atau deskripsi pemandangan/manusia/situasi/kota dan sebagainya ke dalam suatu post.
2. Jelaskan mengapa adegan atau deskripsi itu menarik menurut kalian.
3. Jangan lupa cantumkan button Scene on Three ke dalam post kalian dengan link menuju blog Bacaan B'Zee.
4. Masukkan link post kalian ke link tools yang ada di post Scene on Three-nya Mbak B'Zee.
5. Meme ini diadakan setiap tanggal yang mengandung angka tiga, sesuai dengan ketersediaan tanggal dalam bulan tersebut (tanggal 3, 13, 23, 30, dan 31).

Comments

  1. saya pernah dengar pepatah "Langkah penyembuhan pertama adalah mengakui kau punya masalah."

    Masalahnya kadang ada yg bisa dibantu ada yg ngga.

    Saya rasa setiap orang pernah sekiranya 1 kali punya pikiran untuk menghilang atau bunuh diri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. true. konon katanya dengan memikirkan kematian itu berarti pertanda jiwanya sehat. :p

      Delete
  2. Kebahagiaan itu bisa dimulai dari bersyukur, mensyukuri apa yg kita punya & tidak kita punya, sekecil apa pun. Sepertinya kisah Ari menarik nih

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

[Review] Majapahit : Sandyakala Rajasawangsa

Judul : Majapahit: Sandyakala Rajasawangsa (Majapahit #1) Penulis : Langit Kresna Hariadi Penerbit : Bentang Pustaka Tahun cetakan : 2012 Jenis : Paperback ISBN : 9786028811811 Rating : 3,5/5 Saya sangat menyukai seri Gajah Mada dari Pak LKH, tapi sewaktu saya berniat mengoleksinya, bersama seri Candi Murca, buku-bukunya kebanyakan sudah tidak beredar lagi. Sewaktu ingin tanya-tanya ke bapak penulisnya langsung tentang kedua seri tersebut, saya menemukan kalau LKH ternyata menerbitkan seri terbarunya, Majapahit. Karena saya suka Gajah Mada, sang mahapatih Majapahit itu, maka saya juga jadi berminat pada seri baru ini karena penasaran kisah apa yang akan diusung olehnya, mengingat sepertinya kondisi kerajaan Majapahit sudah cukup banyak terkaver dalam seri Gajah Mada. Jadi, dimulai dari manakah kisah kerajaan terbesar Indonesia ini?

[Review] A Little Life

Judul: A Little Life Penulis: Hanya Yanagihara Penerbit: Doubleday Tahun cetakan: 2015 Jenis: ebook Tebal: 669 halaman ISBN: 9780385539265 PERHATIAN: Buku ini memiliki beberapa trigger yang mungkin akan dapat memengaruhi kondisi mental pembaca yang pernah/sedang mengalami isu-isu sensitif--perkosaan, penganiayaan fisik dan seksual, kekerasan pada anak, kecanduan obat-obatan, penyakit kejiwaan serta kecenderungan bunuh diri. Jika memiliki salah satu dari trigger yang disebutkan, disarankan untuk tidak membaca buku ini atau membaca dengan pantauan orang sekitar.

[Review] A Room of One's Own

Judul: A Room of One's Own Penulis: Virginia Woolf Penerbit: Harcourt Tahun cetakan: 1989 Jenis: Paperback ISBN: 9780156787338